1. Flute - Steffi Molle
Steffi lahir pada tahun 1979 dan mulai belajar flute pada umur 7 tahun. Lulus S2 pada tahun 2009 dari Music University and Arts Graz (KUG) dengan bimbingan dari Prof. Dieter Flury. Sejak tahun 2004, Steffi menjadi pemain subtitute dan Staatsoper Vienna, Vienna Philharmonic Volsoper Orechestra, dan beberapa orkes lainnya. Sekarang menjabat sebagai pemain tetap di Sinfonietta Baden dan Klosterneuburg Opera, Principal Flute di Symphonia Vienna sejak tahun 2010, dan bermain secara teratur dengan Mozart Orchestra. Selama masih kuliah, Steffi telah bergabung juga dengan beberapa orkestra seperti Jeunesse Musicales World Youth Orchestra, Gustav Mahler Jungend Orchestra, Jungend Deutsche Philharmonie, dan masih banyak orkestra lainnya. Sekarang menjadi dosen flute di Franz Schubert Conservatory. (Copy Paste dari Booklet)
Di konser ini steffi membawakan sebuah karya dari W.A Mozzart : Concerto in C, KV 299, 2nd movement, for Flute, Harp & Stringquintet. Ya olloooohhh, bagus banget mainnya. Sekilas kalo diliat si Steffi ini kaya pemain Body of Proof Dana Delany. Cantik, pembawaannya juga kalem dan ga grusak grusuk. Langsung jatuh cinta rasanya sama si steffi ini.
2. Trumpet - Helmut Zsaitsits
Lahir pada tahun 1978, memulai belajar trumpet pada umur 5 tahun dan diterima pada umur 15 tahun di Konservatorium Wien dengan bimbingan Prof. Brugger, Prof. Schober dan Prof. Plank (waktu baca booklet, gw langsung kepikiran ketika umur 5 tahun gw masih ngenyot dot sama susu, si helmut ini udah ngenyot trumpet, sinting, ga kira kira). Selain berperan sebagai principal trumpet di Symphonia Vienna Orchestra, Helmut juga bermain sebagai subtitute dengan Radio Symphony Orchestra, The Vienna Symphonic Orchestra dan Ensamble "The Reihe". (Copy Paste dai Booklet)
Malam itu permainan Helmut cukup membuka cara pandang gw terhadap trumpet. Bunyi trumpet bisa sangat seksi sekali bila dimainkan dengan baik, dengan intonasi yang baik, tadinya gw mikir bunyi trumpet kaya kentut, prat pret prot, ga ada bagus bagusnya. Juara dah pokoknya mainnya. Gw harus belajar buat menyingkirkan rasa underestimate gw terhadap trumpet. Helmut membawakan sebuah karya dari A. Goedicke: Konzertetude op. 49, for trumpet and piano.
3. Harpa - Rama Widi
Pemain Harpa terbaik di Indonesia yang telah bermain dengan beraneka orkestra di Eropa dan Indonesia, tour keliling Eropa dengan Zoltan Kodaly World Youth Orchestra, dan tour keliling China dengan Symphonia Vienna Orchestra. Selain menjadi pemain harpa laki laki pertama, Rama juga menjadi harpist Indonesia pertama yang tampil solo dengan orkestra orkestra ternama baik di Indonesia maupun di Eropa. Rama mulai belajar harpa pada tahun 2004 dibimbing oleh Julia Reth di Vienna Conservatory, Vokal Klasik dengan Robert Fontane, dan lulus dengan nilai luar biasa pada tahun 2010 yang dimana setara dengan S2. Bersamaan dengan itu, Rama juga mengambil kuliah musik edukasi dengan minor conducting orkestra dibimbing oleh Lazlo Gereb. Sebagai multi instrumentalist di bidang performance dan edukasi, Rama berniat untuk memajukan negaranya Indonesia dengan mengajarkan dan mendidik generasi muda untuk berpikir maju seperti layaknya orang Eropa dalam bermusik klasik. (Copy Paste dari Booklet)
Rama Widi dalam konser malam itu membawakan karya H. Renie : Legende, for Solo-Harp. Permainan dia semakin bikin gw jatuh cinta sekali sama Harpa (selain emang gw suka banget sama alat musik yang namanya Harpa). Seandainya gw bisa main harpa, karya ini akan jadi salah satu yang akan gw bawain. Tapi bagaimana mungkin, memencet piano aja gw bisa kepencet double sekaligus tuts nya, apalagi metik harpa. Curiga putus senar senarnya.. Hahahhahahah.. Ya pada intinya, i admire you so much dweh dika (serius lho ini, ga ngledek seperti biasanya).
4. Soprano - Clarentia Prameta
Clarentia memulai bermusik pada umur 5 tahun dengan instrumen 5 tahun dengan bimbingan Surtikaryani Muktidarmi di Yayasan Pendidikan Musik dan lulus Pre Conservatory pada tahuin 2003. Ia mulai belajar menyanyi pada saat SMA, dan bergabung dengan Ursula Canisius Voice dengan conductor Florian Hutagalung, Adji Kasyono dan Benny Manumpil. Pada tahun 2005 Clarentia bergabung dengan Twilite Chorus dan memulai debut di "A Musical Moment" tour ke 5 kota dan memutuskan untuk melanjutkan karir di musik. Sejak tahun 2008 ia mulai serius di bidang vokal dengan bimbingan Joseph Kristanto Pantioso di Musicasa dan hadir sebagai soloist pada berbagai konser seperti Vortragsabend (2007,2008,2009), Grieg Recital (2010), dan Magnificat - John Rutter (2011). Clarentia juga mengambil beberapa lesson dari Tommy Prabowo pada tahun 2009, Prof. Monika Buergener dan Christine Schmelling pada Juli 2010, juga Masterclass dengan Emily Good Perkins pada November 2010. (Copy Paste dari Booklet)
Komentar gw cuman satu, Sumpilili Juara dah elo nyanyi di aula simfonia, dengan kapasitas gedung 1200 orang nyanyi solo, diringin orkes, nyanyinya tanpa mike. Huwwwooooo... Juara.
6. Gihon Juliasta and Team - Project Manager
Seandainya ada CV dia dia Booklet, akan gw tulis CV nya di blog gw ini. Yang jelas Salute dweh sama elo, bisa menghandle acara dan project yang melibatkan banyak orang ini almost sendirian. Salut. Kalo gw jadi elo udah ga tau dah otak gw mau gw taro dimana aja. Tangan cuman 2, Kaki cuman 2, Badan cuman 1, Otak cuman 1.
Melihat semua anggota symphonia vienna ini konser malam itu cukup membangkitkan rasa dan keinginan gw untuk SEKOLAH.. ya SEKOLAH... SEKOLAH MUSIK tentunya.. Kabulkan Doaku ya TUHAN.. AMIIINNNNN... Sekali Lagi CONGRAT SEMUANYA...
![]() |
| With Trumpetist |
![]() |
| With the Conductor and Flutist |
![]() |
| With Cellist, Flutist and Percusionist |
![]() | |
| With Rama Widi and Clarentia Prameta |



