Laman

Jumat, 10 Februari 2012

Filosofi Hidup Orang Jawa

1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat
nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita
berikan tentu akan lebih baik)

2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di
dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan;
serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat
keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap
bijak, lembut hati dan sabar)

4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji,
Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa
merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan
kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari
kebendaan)

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan
gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih
manakala kehilangan sesuatu).

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah
terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut;
Jangan mudah kolokan atau manja).

7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah
terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan,
kebendaan dan kepuasan duniawi).

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan
merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang
agar tidak celaka).

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan
tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir
mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok
sakti)

Selasa, 17 Januari 2012

Behind The Scene "New Year's Concert with The Soloist of Symphonia Vienna" Part 2

Ada beberapa karya dan pemain di konser malam itu yang bikin gw maknyus dan admire the player so much.

1. Flute - Steffi Molle
Steffi lahir pada tahun 1979 dan mulai belajar flute pada umur 7 tahun. Lulus S2 pada tahun 2009 dari Music University and Arts Graz (KUG) dengan bimbingan dari Prof. Dieter Flury. Sejak tahun 2004, Steffi menjadi pemain subtitute dan Staatsoper Vienna, Vienna Philharmonic Volsoper Orechestra, dan beberapa orkes lainnya. Sekarang menjabat sebagai pemain tetap di Sinfonietta Baden dan Klosterneuburg Opera, Principal Flute di Symphonia Vienna sejak tahun 2010, dan bermain secara teratur dengan Mozart Orchestra. Selama masih kuliah, Steffi telah bergabung juga dengan beberapa orkestra seperti Jeunesse Musicales World Youth Orchestra, Gustav Mahler Jungend Orchestra, Jungend Deutsche Philharmonie, dan masih banyak orkestra lainnya. Sekarang menjadi dosen flute di Franz Schubert Conservatory. (Copy Paste dari Booklet)

Di konser ini steffi membawakan sebuah karya dari W.A Mozzart : Concerto in C, KV 299, 2nd movement, for Flute, Harp & Stringquintet. Ya olloooohhh, bagus banget mainnya. Sekilas kalo diliat si Steffi ini kaya pemain Body of Proof Dana Delany. Cantik, pembawaannya juga kalem dan ga grusak grusuk. Langsung jatuh cinta rasanya sama si steffi ini.

2. Trumpet - Helmut Zsaitsits
Lahir pada tahun 1978, memulai belajar trumpet pada umur 5 tahun dan diterima pada umur 15 tahun di Konservatorium Wien dengan bimbingan Prof. Brugger, Prof. Schober dan Prof. Plank (waktu baca booklet, gw langsung kepikiran ketika umur 5 tahun gw masih ngenyot dot sama susu, si helmut ini udah ngenyot trumpet, sinting, ga kira kira). Selain berperan sebagai principal trumpet di Symphonia Vienna Orchestra, Helmut juga bermain sebagai subtitute dengan Radio Symphony Orchestra, The Vienna Symphonic Orchestra dan Ensamble "The Reihe". (Copy Paste dai Booklet)

Malam itu permainan Helmut cukup membuka cara pandang gw terhadap trumpet. Bunyi trumpet bisa sangat seksi sekali bila dimainkan dengan baik, dengan intonasi yang baik, tadinya gw mikir bunyi trumpet kaya kentut, prat pret prot, ga ada bagus bagusnya. Juara dah pokoknya mainnya. Gw harus belajar buat menyingkirkan rasa underestimate gw terhadap trumpet. Helmut membawakan sebuah karya dari A. Goedicke: Konzertetude op. 49, for trumpet and piano.

3. Harpa - Rama Widi
Pemain Harpa terbaik di Indonesia yang telah bermain dengan beraneka orkestra di Eropa dan Indonesia, tour keliling Eropa dengan Zoltan Kodaly World Youth Orchestra, dan tour keliling China dengan Symphonia Vienna Orchestra. Selain menjadi pemain harpa laki laki pertama, Rama juga menjadi harpist Indonesia pertama yang tampil solo dengan orkestra orkestra ternama baik di Indonesia maupun di Eropa. Rama mulai belajar harpa pada tahun 2004 dibimbing oleh Julia Reth di Vienna Conservatory, Vokal Klasik dengan Robert Fontane, dan lulus dengan nilai luar biasa pada tahun 2010 yang dimana setara dengan S2. Bersamaan dengan itu, Rama juga mengambil kuliah musik edukasi dengan minor conducting orkestra dibimbing oleh Lazlo Gereb. Sebagai multi instrumentalist di bidang performance dan edukasi, Rama berniat untuk memajukan negaranya Indonesia dengan mengajarkan dan mendidik generasi muda untuk berpikir maju seperti layaknya orang Eropa dalam bermusik klasik. (Copy Paste dari Booklet)

Rama Widi dalam konser malam itu membawakan karya H. Renie : Legende, for Solo-Harp. Permainan dia semakin bikin gw jatuh cinta sekali sama Harpa (selain emang gw suka banget sama alat musik yang namanya Harpa). Seandainya gw bisa main harpa, karya ini akan jadi salah satu yang akan gw bawain. Tapi bagaimana mungkin, memencet piano aja gw bisa kepencet double sekaligus tuts nya, apalagi metik harpa. Curiga putus senar senarnya.. Hahahhahahah.. Ya pada intinya, i admire you so much dweh dika (serius lho ini, ga ngledek seperti biasanya).

4. Soprano - Clarentia Prameta
Clarentia memulai bermusik pada umur 5 tahun dengan instrumen 5 tahun dengan bimbingan Surtikaryani Muktidarmi di Yayasan Pendidikan Musik dan lulus Pre Conservatory pada tahuin 2003. Ia mulai belajar menyanyi pada saat SMA, dan bergabung dengan Ursula Canisius Voice dengan conductor Florian Hutagalung, Adji Kasyono dan Benny Manumpil. Pada tahun 2005 Clarentia bergabung dengan Twilite Chorus dan memulai debut di "A Musical Moment" tour ke 5 kota dan memutuskan untuk melanjutkan karir di musik. Sejak tahun 2008 ia mulai serius di bidang vokal dengan bimbingan Joseph Kristanto Pantioso di Musicasa dan hadir sebagai soloist pada berbagai konser seperti Vortragsabend (2007,2008,2009), Grieg Recital (2010), dan Magnificat - John Rutter (2011). Clarentia juga mengambil beberapa lesson dari Tommy Prabowo pada tahun 2009, Prof. Monika Buergener dan Christine Schmelling pada Juli 2010, juga Masterclass dengan Emily Good Perkins pada November 2010. (Copy Paste dari Booklet)

Komentar gw cuman satu, Sumpilili Juara dah elo nyanyi di aula simfonia, dengan kapasitas gedung 1200 orang nyanyi solo, diringin orkes, nyanyinya tanpa mike. Huwwwooooo... Juara.

6. Gihon Juliasta and Team - Project Manager
Seandainya ada CV dia dia Booklet, akan gw tulis CV nya di blog gw ini. Yang jelas Salute dweh sama elo, bisa menghandle acara dan project yang melibatkan banyak orang ini almost sendirian. Salut. Kalo gw jadi elo udah ga tau dah otak gw mau gw taro dimana aja. Tangan cuman 2, Kaki cuman 2, Badan cuman 1, Otak cuman 1.

Melihat semua anggota symphonia vienna ini konser malam itu cukup membangkitkan rasa dan keinginan gw untuk SEKOLAH.. ya SEKOLAH... SEKOLAH MUSIK tentunya.. Kabulkan Doaku ya TUHAN.. AMIIINNNNN... Sekali Lagi CONGRAT SEMUANYA...
With Trumpetist
With the Conductor and Flutist
With Cellist, Flutist and Percusionist



  







With Rama Widi and Clarentia Prameta




Behind The Scene "New Year's Concert with The Soloist of Symphonia Vienna" Part 1

Ga pernah nyangka, dan ga ngira juga kalo salah satu resolusi ∂ï tahun 2012, bakal kejadian dua hari lalu. Gw bisa konser ∂ï AULA SIMFONIA JAKARTA. Dan yang lebih bikin gw takjub lagi adalah gw satu stage dengan musisi musisi yang handal dan luar biasa, Principal principal Orkes dari Symphonia Vienna.

Awalnya...

The Singers Chamber Choir, Choir yg gw pimpin dari Bandung bulan desember lalu ikut ∂ï beberapa kompetisi kompetisi natal ∂ï beberapa mall ∂ï Jakarta. Ya alhamdulilah nya ∂ï beberapa kompetisi itu, kita selalu juara satu dan gw dapat best conductor ∂ï salah satu kompetisi itu. Hari itu hari dimana the singers ikut rangkaian kompetisi yg terakhir, pas kebetulan banget gw nginep ∂ï tempat Rama Widi, atau yg biasa gw panggil dika,pemain harpa pria pertama ∂ï Indonesia yang terkenal itu. Sebenernya kenal sama dika udah lama banget sih, tapi kita ga pernah berkolaborasi dan bermusik barengan. Yang ada malah saling ledek ledek an tentang kegiatan bermusik kita masing masing dan curhat bareng tentang music experience dan music management dan intrik intrik bermusik itu sendiri. Hehehe.. Anyway, setelah kompetisi selesai, pulang ke rumah, dan curhat session dimulai.. Gw inget banget, itu jam 11an malam,tgl 19 Desember 2011. Gw pas habis marah marah via telpon,dan pastinya kedengeran lah serumah. Biasa tho, tingkat ke kepo an tinggi, ditanya lah gw, "Kenapa Dut?". Ya curhat dweh akhirnya. Ngalor ngidul ngalor ngidul,dan ujungnya selalu cerita soal kegiatan bermusik kita. Sampai kemudian dika bilang "Ya udah dut, gw suka banget sama Alleuia - Ralph Manuel yang pernah kalian bawain pas ∂ï vienna, ntar New Years Concert yang January, coba gw taro satu slot buat kalian The Singers nyanyi ya". Dalam hati cuman bilang "Whaaaaattttt???? Ini beneran apa bercanda ledek ledek an kaya biasanya yg sering kita lakukan ga sih?" Hihihihi.. Tapi ternyata Dika Serius. Sesaat langsung huwwwooooo, salah satu  resolusi 2012 gw akan terlaksana ∂ï awal tahun, Konser ∂ï Aula Simfonia.

PROSESNYA...

Semenjak diajak barengan konser itu, sebenernya agak
agak sedikit ada perasaan was was dan deg deg an sih. Takut inlah itulah dll.. Apalagi semenjak ada Broadcast Mesagge yang mulai digencarkan sbb :

New Years Concert with The Soloist of Symphonia Vienna Orchestra

Guest Soloist : Clarentia Prameta (Soprano
DAN
The Singers Chamber Choir (Conductor, Adi Nugroho)

Sabtu,  14 Januari 2012 Pukul. 19.00
Minggu,15 Januari 2012 Pukul. 17.00
Senin, 16 Januari 2012 Pukul 10-17 (Masterclass all Instruments)

Aula Simfonia Jakarta
Kemayoran

Program konser bisa dilihat di www.ramawidi.org atau twitter @ramawidi
Reservasi hubungi no: 085714556557

VIP.        : Rp. 1.000.000
Kelas I.   : Rp. 500.000
Kelas II.  : Rp. 250.000
Kelas III. : Rp. 175.000
Student. : SOLD OUT

Buruan pesan tiket sebelum kehabisan ajang besar di awal tahun 2012 . Be There !
Rama Widi
www.ramawidi.com
*tlng bantu broadcast yahh :)

Huwoo makin deg deg an aja. Deg deg an karena dicantumin ∂ï media publikasi sebagai guest star nya. Ketakutan terbesar gw sebenernya adalah rasa minder gw. Yah well, dibandingkan dengan para musisi musisi vienna itu, gw siapa sih? Belajar ngonduct cuma otodidak, learning by doing aja, ilmu juga pas pas an, segitu segitu doang. Belajar ilmunya juga mulung dibandingin dengan mereka semua yang memang belajar musik di sekolah musik ∂ï Eropa sana, punya title sarjana musik, dan emang bekerja secara profesional (dlm makna sesungguhnya) sebagai musisi. Lha gw, cobaaa, sekolah musik ga pernah, title gw S.IP (Sarjana Ilmu Politik),Modal cuman kursus sana kursus sini doang. Belajar ngonduct juga apalagi, ga pernah.  Rasanya kok ya gw ga pantes dan ga ada apa apa nya dibandingkan dengan mereka semua. But semua mesti dijalanin kan show must go on. Berusaha terbaik dan maksimal aja. Satu hal yang membuat semuanya jadi mudah adalah, karena gw didukung sama penyanyi penyanyi yang wooowww, FANTABULOUS Singers ever had dweh. Latihan dimulai dari tanggal 5, setelah libur natal dan tahun baru berakhir. Semua semangat,bekerja keras dan berusaha buat menggunakan kesempatan ini dengan sebaik baiknya. Ada intrik intrik ∂ï dalam nya, ya itu sih biasa ya. Ngurusin 35 orang dengan kepribadian, watak, attitude dan tingkah laku yg ga sama satu dengan yang lain,agak sedikit pusing juga. Cuman,kalo diikutin, bisa gila juga. Jadi mikirnya mesti harus fokus buat tgl 14, 15 New Year Concert with the Soloist of Symphonia Vienna aja.

THE D-DAY....
Akhirnya datang jugaaa... Hari pertama itu diawali dengan pers conference. Gw sengaja datang agak awal, maksud hati pengen bantu bantu management lah. Kira kira bisa gw bantuin apa. Hari itu sebelum pers conference ∂ï erasmus huis jakarta, musisi ini akan latihan dulu. Dengan gw datang lebih awal, ternyata malah bikin gw makin stress. Ya olooohhh, bagus banget ini si pemain orkes ini mainnya. Banyak hal yang gw pelajari dari mereka.
Pertama : Masalah Komunikasi
Huwwwooooo, juara banget dah ini komunikasi antar pemainnya. Gimana mereka berusaha buat menampilkan sebuah musik, supaya musik itu keluar dengan baik. Gimana pemain flute berkomunikasi dengan pemain violin, dengan lirikan mata, cara nafas, supaya attack nya barengan. Dan ini terjadi di semua pemain musik. Termasuk semuanya harus berkomunikasi dengan conductornya untuk masalah intepretasi, dan ketukan.
Kedua : Diskusi
Banyak hal dilakukan selalu dengan berdiskusi. Diskusi ini dilakukan atas nama musik, bukan atas nama pribadi atau ego. Selisih paham, ya itu hal yang lumrah ya, tapi diluar latihan mereka bisa bercanda, bersenda gurau bersama, dan ngerokok dan minum bareng. hahahhahahha... dan semuanya punya kerendahan dan kebesaran hati buat menerima kekurangan dan kelebihan masing masing. Sekilas gw jadi keinget dan flash back sama beberapa tahun yang lalu, waktu nyanyi diringin orkes Indonesia. waktu itu ada moment dimana salah seorang pemain datang terlambat. Dan semua orang harus nunggu pemain itu karena bagian dia adalah bagian yang penting,jadi latihan ga bisa dilakukan kalo ga ada dia. Dan itu H-1 sebelum konser berlangsung. Nunggu telatnya sih ya udah lah yaaa, walaupun ga kira kira telatnya 4 jam. Tapi nyang bikin paling gondok adalah, ketika dia disindir dan ditegur sama pemain yang lain, ekh dia malah marah marah dan ga terima kalo dimarahin. Waktu itu cuman bisa ngebatin Whaaaaatttt the F**K??? aneh banget, udah salah, ditegur tapi ganti marahin. hahahhahahha.. anyway.. Masalah kebesaran dan kerendahan hati ini bisa gw tangkep dimana waktu itu pemain violin Jeno Koppandi, ngomel ngomel karena ngerasa pemain yang lain terlalu keras mainnya. Dan dia melodi untuk karya E. Strauss "Carmen Quadrille". Dan tentunya dalam bahasa Jerman, yang kira kira kalo diterjemahin " HEIIIII...!!! tolong dwonk dengerin gw, Gw melodi disini, maennya jangan terlalu keras, gw cuman sendirian, kalo pemain violin nya banyak sih gak masalah, ini gw cuman sendirian, jadi tolong dwonk dengerin gw...!!!" . Dan semuanya menyadari kesalahannya. hahahhahahaha.. Kebayang ga kalo pemain orkes kita yang main.. hmmmm.. ya ga perlu lah ya dijelasin. hehehehhehe..

Ini baru ngomongin soal attitude dan teamwork. Belum ngomongin soal teknik. Ga usah ditanya dweh. Dan ini cukup membuat gw semakin minder sebagai Conductor abal abal yang ilmunya cuman mulung.  Hahahahhahaha,, Ditambah lagi dengan statement Rama Widi yang bilang "kalian harus bagus ya dut, dan pasti bagus".

KONSER HARI PERTAMA
Over All, konser hari pertama berjalan dengan baik. Ambience penonton juga sangat mendukung dan mensupport kita semua sebagai artisnya konser malam itu. Konsep konser klasik yang disajikan cukup entertaining. Menurut gw sih harusnnya konser malam itu bisa merubah mindset orang terhadap musik klasik, yang notabene masih dianggap sebagai sesuatu yang membosankan dan serius. Mereka bermain dengan sangat baik dan sangat menghibur. The Singers juga bernyanyi dengan baik. Walaupun masih ada rasa tidak puas, karena turun, dan ada beberapa bagian yang awur awuran (well even awur awuran is our middle name). Tapi semua orang puas. Pemain pemain orkes itu sangat appreciate dengan performance kita. "well done... Bravo..." feed back yang cukup bikin gw semangat dan bangga sekali dengan performance the singers malam itu. Raphael Schluesselberg (Ravi) si Conductor orkes malam itu, bertanya "kalian koor profesional ya?" ya gw jawab aja "Koor amatir". " I Love your choir.. Bunyi nya bagus sekali seperti koor koor asal Nordic". Huwoooo.. Cukup tersanjung gw.. *lebay. hahhahahahha.. Ya harap maklum, since ini konser besar pertama kali kita, walaupun cuman satu lagu. hihihihihihi.


KONSER HARI KEDUA
Cukup bikin takjub, karena pemain pemain orkes ini tidak melakukan GR, seperti layaknya kita kalo menjelang konser. Langsung konser dan menurut gw, permainan mereka jauh lebih bagus dari konser hari pertama. Mungkin karena hari kedua ini lebih rilex, lebih flowing, karena udah lebih kenal dan lebih tau medannya kaya apa. Tapi ini ga berlaku buat the singers. The Singers tetap ada latihan dan GR. Untuk mengulang bagian bagian yang di konser hari pertama awur awuran.

Yaaahhh, pada akhirnya, konser selesai dan over all berjalan dengan baik. Sangat disesalkan dan sangat mem BT kan bahwa ada beberapa teman yang ditawari tiket dengan harga 175rb dan 150rb masih complain dengan harga yang mahal. Weeellll, teman teman tolong yaaa, loe konser di gedung sekelas aula simfonia. Dengan artis yang bertaraf internasional. Dengan penampilan yang sangat luar biasa. Daripada loe harus ngurus tiket pesawat ke eropa, ngurus visa, belum lagi dengan harga tiket pertunjukan di gedung konser disana yang mungkin bisa 10 kali lipat mahalnya, gw rasa, harga 175rb dan 150rb itu sangat murah sekaliiiiii. Kalian cukup bodoh melewatkan konser ini, rugi banget. Dan please, jangan sebut diri kalian musisi atau pengajar musik kalo ternyata masih perhitungan juga dengan sajian sebuah konser yang sangat sangat berkualitas. Banyak pelajaran lho yang kalian bisa dapat dari konser malam itu. Bodoh sekali kalian.

Selalu ada pelajaran di setiap konser yang diadakan, Terutama buat gw sebagai conductor the singers chamber choir. Masih ada kekurangan disana disini dan belum sempurna memang. Tapi itu selalu terjadi bukan? yang penting kekurangan itu bisa kita dijadikan pelajaran supaya kedepannya jadi lebih baik. "Bertujuan pada hasil berorientasi pada proses" Quote yang selalu gw tanamkan untuk The Singers. Thanks buat semua pihak yang terlibat. My FANTABULOUS SINGERS, dan Rama Widi yang memberikan kesempatan buat kami bisa tampil di aula simfonia. The best New Year Present ever had buat kami The Singers. What an Awesome Team Work, and What a Fantabulous Concert. :)

Jumat, 25 November 2011

"CANTATE DOMINO" An Annual Mini Concert by PSALTERIO SINGERS

Finally, 1 konser telah terlewati. cukup menyita waktu tenaga dan pikiran.. 2 minggu berturut turut salah satu choir asuhan ku kembali mengadakan annual konsernya "CANTATE DOMINO" by Psalterio Singers. Format konser kali ini hanya terdiri dari satu babak membawakan kurang lebih 12 lagu.

1. Ubi Caritas - Ola Gjeilo
2. Jubilate Deo - Johannes Mathias Michel
3. Cantate Domino - Vytautas Miskinis

Karena ada  mengingat pula bahwa konser ini diadakan disebuah gereja, dengan audience yang rata rata adalah jemaat gereja tersebut maka dibawakan 2 buah lagu berbahasa Indonesia, dengan asusmsi dan kebutuhan agar dapat lebih dipahami artinya

1. Tinggal Sertaku - E.L Pohan
2. Arbab - Bonar Gultom
3. Alleluia Yahwe - Michael Cox
4. Ride The Chariot - Negro Spiritual


Lagu yang berikut nya termasuk lagu yang boleh saya bilang hura hura (selalu saya pilih beberapa program lagu yang seperti ini dalam setiap konser paduan suara yang saya asuh)

  1. In Remembrance - Jeffery L. Ames
  2. Ev'ry time I feel the spirit - Arr. John Rutter
  3. Kyrie - Glenn McClure
  4. Praise His Hily Name - Keith Hampto
  5. When The Saint Go Marchin In - Arr. John Rutter .  

Konser yang pertama diadakan di Bogor  @ GKI PENGADILAN BOGOR, tanggal 12 November 2011, hari sabtu jam 7.00 PM. Dan konser yang kedua diadakan di Semarang @ GKI BERINGIN, tanggal 19 November 2011, hari sabtu jam 6.00 PM.

Selama berjalannya waktu dalam mempersiapkan konser ini, banyak hal dan pengalaman yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran untuk choir ini. Tantangan terbesar adalah masalah keanggotaan. Bebeda dengan choir choir mahasiswa, yang regenerasi selalu berkesinambungan. Kenapa saya bilang berkesinambungan, di choir mahasiswa anggota selalu datang dan bertambah setiap tahun seiring dengan datangnya mahasiswa angkatan baru. Sedangkan di Psalterio yang notabene adalah koor gereja, sangat sulit sekali regenerasinya karena harus seiring dengan keinginan untuk melayanani di gereja. Namun ini tidak mematahkan semangat dan keinginan dari anggota dalam choir ini untuk tetap melaksanakan konser ini. Maka diminta lah bantuan dari beberapa teman, untuk itu thanks to Laras, Oshin, Nungki, Mbak Sari, Mas Doni, Ve, Mas Unggun dan Yogi uintuk membantu dalam pelaksanaan konser kali ini.

Tensi meningkat menjelang konser, saya pikir ini selalu dialami oleh conductor manapun menjelang konser. Penyebabnya tentunya penguasaan lagu yang belum sesuai dengan kemauan dan intepretasi conductor. Belum lagi dengan teknikal problem dalam bernyanyi.Kurangnya waktu latihan penyebab utama dari ini semua. Apalagi dengan kondisi penyanyi yang notabene bekerja dan bekerjanya di luar kota. Dan ada beberapa penyanyi yang tinggal di Jakarta, sementara latihan selalu diadakan di Bogor. Kondisi ini yang membuat waktu untuk berlatih bersama sama sangat kurang sekali. Syukurlah ini bisa dilewati dengan baik, melihat dan mengingat effort peserta konser yang sangat besar untuk dapat menampilkan yang terbaik

Hal yang paling menghibur dan menyenangkan dalam pelaksanaan konser kali ini adalah, diadakan di Semarang. Mengingat kesibukan menjelang konser dan kesibukan yang padat merayap diluar konser ini, pergi ke Semarang adalah sebuah short escape yang menyenangkan.Apalagi perginya rombongan dan rame rame. Ada 2 hal yang paling berkesan dalam pelaksanaan konser ini, pertama, akhirnya saya pergi ke Lawang Sewu. Gedung tua yang dibuat oleh pemerintah lokal Semarang sebagai tempat wisata malam. Tempatnya agak Spooky dan seram.Rasa penasaran rupaya berbanding lurus dengan meningkatkannya adrenalin ketika berkunjung ke kawasan ini Hahahahahhahaha.. Yang kedua adalah, bisa menikmati berjalan kaki menelusuri jalan protokol, kegiatan yang akhirnya bisa saya lakukan dengan tujuan melihat dan situasi keadaan kota. Dan yang lebih menyenangkan lagi ditemani oleh sahabat seperjuangan. Laras..

Pada akhrinya selalu saja ada nilai positif dan negatif yang bisa diambil dalam setiap pelaksanaan konser. Selalu ada pengalamanm hikmah dan pembelajaran baru yang bisa diambil dalam setiap konser. Dan tentunyan itu digunakan untuk melangkah ke arah yang lebih baik untuk pengembangan sebuah kelompok paduan suara. WELL DONE GUYS, PROUD OF YOU.... :)